Jumat, 25 Juli 2008

PEMANASAN GLOBAL ANCAMAN BAGI HUMAN BEING



  1. Pemanasan Global itu..

Pemanasan global (?!?), mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu mengenai pemanasan global dari informasi yang kita dapat melalui mass media akan tetapi biasanya memang dibahas dalam skala kebijakan yang sangat besar. Nah bisakah kita sebagai orang yang biasa ini berkontribusi positif terhadap pengurangan dampak pemanasan global? Pastinya sih bisa.

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Jadi sih intinya Bumi kita tuh memanas karena sinar matahari yang sudah masuk ke bumi kita tidak bisa keluar lagi karena gas-gas rumah kaca tadi membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar matahari tadi (kalau mau baca lebih lengkap silahkan lihat di Wikipedia).



  1. Terus kalo suhu bumi meningkat kenapa?

Yang pastinya sih daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratanakan mengecil.



  1. Nah terus apa sih yang bisa kita lakukan?

Sebagai orang biasa untuk berkontribusi positif dalam pengurangan pemanasan global. Sebenernya sih mudah-mudah aja tapi tidak mudah untuk dilakukan.


Untuk kita yang dirumah kita bisa:
(1) Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda stand by menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya Anda terus berkontribusi pada pemanasan global.
(2) Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi
(3) Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian kering secara alami
(4) Matikan keran saat sedang menggosok gigi
(5) Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman
(6) Segera perbaiki keran yang bocor - keran bocor menumpahkan air bersih hingga 13 liter air per hari
(7) Jika mungkin mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam merupakan cara yang paling boros air.
(8) Selalu gunakan kertas di kedua sisinya
(9) Gunakan kembali amplop bekas
(10)Jangan gunakan produk ’sekali pakai’ seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan cangkir plastik
(11)Gunakan baterai isi ulang
(12)Pilih kalkulator bertenaga surya



  1. Kenapa kebanyakan kok yang berhubungan listrik?

Karena untuk memproduksi listrik kita masih memakai bahan bakar yang berasal dari fosil, jadi dengan mengurangi konsumsi listrik kita berkontribusi juga dalam pengurangan potensi polusi akibat produksi listrik/energi tadi. Mungkin kita pikir, masak pengurangan konsumsi listrik kita berpengaruh sih? Tapi kalo kita pikir yang melakukan hal ini banyak orang, pengurangan konsumsi energinyapun akan menjadi sangat besar. Jadi program dari PLN 17-22 bisa dipraktekkan tuh Untuk tips-tips lain gaya hidup ramah lingkungan di tempat kerja, saat berlibur maupun berbelanja dapat melihat situs WWF Indonesia.


Pemanasan global sudah bukan menjadi isu lagi saat ini, pemanasan global sudah menjadi masalah yang harus kita hadapi atau kita pecahkan bersama. Jadi marilah kita mulai bersama-sama gaya hidup yang ramah lingkungan dari kita sendiri dan mulailah perkenalkanlah gaya hidup ini pada orang-orang yang paling dekat dengan kita seperti keluarga, pacar, teman dan tetangga kalau bisa.



  1. Efek Pemanasan Global

Dipertanyakan, bagaimana nasib Bumi jika pemansan global terus terjadi. Para pakar geologi mengatakan, model komputer yang dibuat, menunjukkan Bumi masih akan eksis selama beberapa milyar tahun lagi. Kondisi Bumi pelan-pelan akan kembali ke kondisi pada awal terbentuknya. Dalam waktu satu setengah milyar tahun lagi, suhu Bumi diperkirakan akan mencapai rata-rata 70 derajat Celsius.

Akibatnya jumlah keanekaragaman hayati, akan kembali ke kondisi di zaman pra-Kambrium, yakni menyusut tajam dan melulu terdiri dari binatang bersel tunggal yang tahan panas ekstrim. Tahun 1967 lalu, pakar astrofisika Jerman, Albrecht Unsöld meramalkan, dalam 3,5 milyar tahun mendatang, intensitas Matahari akan meningkat empat puluh persen. Bumi yang bersuhu super panas akan kering kerontang dan semua kehidupan musnah. Ketika matahari berubah menjadi bintang raksasa merah, yang menelan hampir semua planet di tata surya, kehidupan sudah musnah tiga milyar tahun sebelumnya. Jadi manusia tidak perlu khawatir, karena dipastikan tidak akan ada lagi yang dapat menyaksikan kiamat tsb.


  1. Memprihatinkan

Global warming means dark future”, demikianlah pendapat para peneliti yang dikutip dari majalah online People Weekly World (2007). Sebuah pernyataan yang patut menjadi kepedulian bersama. Seberapa seram kondisi rumah kita di masa depan tersebut dilengkapi dengan bukti-bukti empiris. Salah satunya adalah melelehnya lapisan es di Greenland dan benua antartika yang dapat menimbulkan banjir dan merusak garis pantai dan ekosistem, terutama pada delta-delta dan dataran rendah di Asia dan Afrika.

Itu berarti delta atau pulau-pulang kecil di Indonesia terancam tenggelam. Jumlah pulau-pulau sebanyak 17.504 pun harus siap-siap dihitung ulang, padahal baru 7.870 di antaranya yang sudah mempunyai nama. Panjang garis pantai Indonesia- yang mencapai 81.000 kilometer pun terancam berkurang, atau dengan kata lain, pulau-pulau seperti Jawa atau Sumatera akan berkurang luasnya karena garis pantai semakin naik menuju daratan. Kota-kota di pinggiran pantai pun terancam, terutama yang ketinggian di atas permukaan laut-nya rendah. Puluhan juta orang yang hidup dan berkehidupan di kota tersebut pun ikut terancam.



  1. Penutup

Yah…begitulah, rasanya kita sepakat bahwa masa depan menyeramkan tersebut tidak terjadi. Nah, oleh karena itu, kita juga harus menindaklanjuti kesepakatan tersebut dengan cara melakukan upaya – upaya yang dapat mencegah (atau lebih tepat menghambat..) terjadinya pemanasan global. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor yang sering kita lihat itulah salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Alangkah baiknya kalau mulai dari sekarang kita membudayakan hidup alami.

Save our earth !


Uploaded : 24 July 2008

Tidak ada komentar: